Rabu, 12 Oktober 2016

METODE PENELIITIAN SOSIAL



METODE PENELIITIAN SOSIAL
DR. IRWAN SOEHARTONO

BAB I
·         Penelitian dan Ilmu
Penelitian merupakan alat bagi ilmu untuk dapat mengembangkannya. Dengan penelitian, kemajuan ilmu dapat terus ditingkatkan agar dapat menjelaskan gejala-gejala, termasuk gejala-gejala sosial.
A.    Arti Penelitian
Riset atau penelitian merupakan kegiatan yang sistematik yang dimaksudkan untuk menambah pengetahuan baru atas pengetahuan yang sudah ada dengan cara yang dapat dikomunikasikan dan dapat dinilai kembali (Macdonald, 1960).

B.     Pentingnya Mempelajari Metode Penelitian
Setiap tenaga professional, termasuk dalam bidang kesejahteraan sosial, harus selalu dapat meningkatkan dan mengembangkan profesinya. Untuk ini, minimal ia harus dapat memanfaatkan hasil-hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh orang lain ke dalam praktiknya. Namun sebelum menerapkan hasil-hasil penelitian baru tersebut ke dalam praktiknya, ia harus yakin dahulu tentang kebenaran penelitian yang dilakukan. Untuk itu mau tidak mau ia harus memahami metode penelitian.

C.    Cara Pendekatan Kepada Pengetahuan
Dua cara pendekatan untuk memperoleh pengetahuan:
1.      Metode Rasionalistik 
      Berdasarkan metode ini, pengetahuan dikatakan berasal dari proses pemikiran.
2.      Metode Empirik
Metode ini menganggap semua pengetahuan berasal dari indera dan menunjukkan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi apabila kita mendasarkan pada akal.
  
D. Unsur-Unsur Ilmu
Ilmu pengetahuan didasarkan atas fondasi yang berupa teori-teori dan hipotesis-hipotesis.
Konsep pada hakikatnya merupakan istilah, yaitu satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide tertentu.
Suatu konsep mungkin mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinum. Konsep yang demikian disebut variabel.
Berdasarkan hubungannya terdapat variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas mempengaruhi variabel lain sedang variabel terikat dipengaruhi variabel lain. Berdasarkan sifat nilainya terdapat variabel kategorik atau diskret dan variabel kontinyu. Berdasarkan dapat tidaknya dimanipulasi terdapat variabel aktif dan variabel atribut.                                                                                                                                                  

E.     Sikap Ilmiah
1.      Sikap Objektif
Sikap objektif adalah bahwa keadaan objek, masalah, atau gejala sebagaimana adanya merupakan hal yang paling penting.
2.      Sikap Relatif
Seorang ilmuan tidak akan mempertahankan pendapatnya jika pendapatnya tidak sesuai dengan data. Jadi kebenaran ilmu tidak bersifat mutlak tetapi bersifat relatif.
3.      Sikap Skeptik
Seoramg ilmuan harus bersifat ragu-ragu atau tidak mudah percaya pada pernyataan-pernyataan yang belum didukung oleh data yang cukup kuat.
4.      Kesabaran Intelektual
Seorang ilmuan tidak mudah menyerah untuk menyatakan suatu pendirian ilmiah.
5.      Kesederhanaan
Cara berfikir, cara menyatakan pendapat, atau cara pengujian dilakukan dengan cara sederhana.
6.      Sikap Tidak Memihak Kepada Etika
Dalam mengemukakan pernyataan-pernyataan ilmiah, ilmuan dituntut untuk tidak memihak pada suatu prefensi tertentu.

F.     Metode dan Rancangan Penelitian
1.      Metode Historik
Digunakan jika data yang diperlukan berkaitan dengan masa lalu.
2.      Metode Survei
Metode untuk memperoleh data yang ada pada saat penelitian dilakukan.
3.      Metode Eksperimen
Digunakan jika data yang diinginkan sengaja ditimbulkan atau didorong munculnya.

Rancangan atau desain penelitian merupakan rencana atau pola yang akan diikuti dalam melaksanakan penelitian, termasuk analisisnya.

METODOLOGI PENELITIAN
SUMARDI SURYABRATA

·         Hasrat Ingin Tahu Manusia
M   Manusia sebagai animal rational dibekali hasrat ingin tahu.
 
·         Dua Pendekatan Untuk Memperoleh Kebenaran
A.  Pendekatan Non Ilmiah

1.      Akal Sehat
Menurut Conant yang dikutip Kerlinger (1973, h.3) akal sehat adalah serangkaian konsep dan bagan konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan.
2.      Prasangka
Pencapaian pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang yang melakukannya. Demikian menyebabkan akal sehat mudah beralih menjadi prasangka.
3.      Pendekatan Intuitif
Dengan intuisi orang memberikan penilaian tanpa didahului sesuatu renungan. Pencapaian pengetahuan itu sukar dipercaya. Disini tidak terdapat langkah-langkah yang sistematik dan terkendali.
4.      Penemuan Kebetulan dan Coba-Coba
Penemuan secara kebetulan dan coba-coba diperoleh tanpa rencana, tidak pasti dan pada umunya tidak efisien dan tidak terkontrol.
5.      Pendapat Otoritas Ilmiah dan Pikiran Kritis
Pendapat otoritas ilmiah itu tidak selamanya benar, pendapat mereka akan benar jika premise-premisenya benar.
B.     Pendekatan Ilmiah
Dengan pendekatan ilmiah orang berusaha untuk memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu pengetahuan benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji siapa saja yang menghendaki mengujinya.
·         Tugas-Tugas Ilmu dan Penelitian
1.      Tugas Mencandra atau Mengadakan deskripsi
2.      Tugas Menerangkan
3.      Tugas Menyusun Teori
4.      Tugas Prediksi
5.      Tugas Pengendalian

METODE PENELITIAN
MOH. NAZIR, Ph.D

Ilmu Pengetahuan dan Penelitian
A.    Ilmu dan Proses Berpikir
Menurut Tan (1954) berpendapat bahwa ilmu bukan saja merupakan suatu himpunan pengetahuan yang sistematis, tetapi juga merupakan suatu metodologi.
B.     Apa Yang Dimaksud Dengan Penelitian
Menurut Hillway (1956) penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
C.    Ilmu, Penelitian dan Kebenaran
Menurut Almack (1930) hubungan antara ilmu dan penelitian adalah seperti hasil dan proses. Penelitian adalah proses dan hasilnya adalah ilmu.
Tetapi Whitney (1960) berpendapat bahwa ilmu dan penelitian sama-sama proses, sehingga ilmu dan penelitian proses yang sama. Hasil dari proses tersebut adalah kebenaran.

D.    Kebenaran Non Ilmiah
1.      Penemuan Kebenaran Secara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan tidak lain dari takdir Allah
2.      Penemuan Kebenaran Secara Akal Sehat
Serangkaian konsep atau bagan konseptual yang memuaskan untuk digunakan secara praktis.
3.      Penemuan Kebenaran Melalui Wahyu
Kebenaran yang didasarkan pada wahyu merupakan kebenaran mutlak, jika wahyu datangnya dari Allah melalui Rasul dan Nabi.
4.      Penemuan Kebenaran Secara Intuitif
Kebenaran yang diperoleh secara intuisi sukar dipercaya. Karena tidak menggunakan langkah-langkah yang sistematis untuk memperolehnya.
5.      Penemuan Kebenaran Secara Trial dan Error
Bekerja secara trial dan error melakukan sesuatu secara aktif dengan mengulang-ngulang pekerjaan tersebut  berkali-kali dengan menukar-nukar cara dan materi.
6.      Penemuan Kebenaran Melalui Spekulasi
Cara menemukan kebenaran dengan cara spekulasi tidak dianggap penemuan kebenaran secara ilmiah.
7.      Penemuan Kebenaran Karena Kewibawaan
Ada kalanya kebenaran karena kewibawaanseseorang setelah diuji ternyata tidak benar sama sekali.

E.     Proposisi, Dalil, Teori, dan Fakta
Proposisi adalah pernyataan tentang sifat dari realita. Proposisi yang sudah mempunyai jangkauan luas dan telah didukung oleh data empiris dinamakan dalil. Menurut Kerlinger (1973) teori adalah set konsep atau construct yang berhubungan satu dengan lainnya, suatu set dari proporsi yang mengandung suatu pandangan sistematis dari fenomena. Fakta adalah pengamatan yang telah diverifikasikan secara empiris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar