METODE PENELIITIAN SOSIAL
DR. IRWAN SOEHARTONO
BAB I
·
Penelitian
dan Ilmu
Penelitian
merupakan alat bagi ilmu untuk dapat mengembangkannya. Dengan penelitian,
kemajuan ilmu dapat terus ditingkatkan agar dapat menjelaskan gejala-gejala,
termasuk gejala-gejala sosial.
A.
Arti
Penelitian
Riset atau penelitian merupakan kegiatan yang
sistematik yang dimaksudkan untuk menambah pengetahuan baru atas pengetahuan
yang sudah ada dengan cara yang dapat dikomunikasikan dan dapat dinilai kembali
(Macdonald, 1960).
B.
Pentingnya
Mempelajari Metode Penelitian
Setiap tenaga professional, termasuk dalam bidang
kesejahteraan sosial, harus selalu dapat meningkatkan dan mengembangkan
profesinya. Untuk ini, minimal ia harus dapat memanfaatkan hasil-hasil
penelitian yang telah dilaksanakan oleh orang lain ke dalam praktiknya. Namun
sebelum menerapkan hasil-hasil penelitian baru tersebut ke dalam praktiknya, ia
harus yakin dahulu tentang kebenaran penelitian yang dilakukan. Untuk itu mau
tidak mau ia harus memahami metode penelitian.
C.
Cara
Pendekatan Kepada Pengetahuan
Dua cara pendekatan untuk memperoleh pengetahuan:
1.
Metode
Rasionalistik
Berdasarkan metode ini, pengetahuan
dikatakan berasal dari proses pemikiran.
2.
Metode
Empirik
Metode ini menganggap semua pengetahuan berasal dari
indera dan menunjukkan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi apabila kita
mendasarkan pada akal.
D. Unsur-Unsur
Ilmu
Ilmu pengetahuan didasarkan atas fondasi yang berupa
teori-teori dan hipotesis-hipotesis.
Konsep pada hakikatnya merupakan istilah, yaitu satu
kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide
tertentu.
Suatu konsep mungkin mempunyai
dua nilai atau lebih pada suatu kontinum. Konsep yang demikian disebut
variabel.
Berdasarkan hubungannya terdapat
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
mempengaruhi variabel lain sedang variabel terikat dipengaruhi variabel lain. Berdasarkan
sifat nilainya terdapat variabel
kategorik atau diskret dan variabel kontinyu. Berdasarkan dapat
tidaknya dimanipulasi terdapat variabel
aktif dan variabel atribut.
E.
Sikap
Ilmiah
1.
Sikap
Objektif
Sikap objektif adalah bahwa keadaan objek, masalah,
atau gejala sebagaimana adanya merupakan hal yang paling penting.
2.
Sikap
Relatif
Seorang ilmuan tidak akan mempertahankan pendapatnya
jika pendapatnya tidak sesuai dengan data. Jadi kebenaran ilmu tidak bersifat
mutlak tetapi bersifat relatif.
3.
Sikap
Skeptik
Seoramg ilmuan harus bersifat
ragu-ragu atau tidak mudah percaya pada pernyataan-pernyataan yang belum
didukung oleh data yang cukup kuat.
4.
Kesabaran
Intelektual
Seorang ilmuan tidak mudah menyerah untuk menyatakan
suatu pendirian ilmiah.
5.
Kesederhanaan
Cara berfikir, cara menyatakan pendapat, atau cara
pengujian dilakukan dengan cara sederhana.
6.
Sikap
Tidak Memihak Kepada Etika
Dalam mengemukakan pernyataan-pernyataan ilmiah,
ilmuan dituntut untuk tidak memihak pada suatu prefensi tertentu.
F.
Metode
dan Rancangan Penelitian
1.
Metode
Historik
Digunakan jika data yang diperlukan berkaitan dengan
masa lalu.
2.
Metode
Survei
Metode untuk memperoleh data yang ada pada saat
penelitian dilakukan.
3.
Metode
Eksperimen
Digunakan jika data yang diinginkan sengaja ditimbulkan
atau didorong munculnya.
Rancangan atau desain
penelitian merupakan rencana atau pola yang akan
diikuti dalam melaksanakan penelitian, termasuk analisisnya.
METODOLOGI PENELITIAN
SUMARDI SURYABRATA
SUMARDI SURYABRATA
·
Hasrat
Ingin Tahu Manusia
M Manusia sebagai animal rational dibekali
hasrat ingin tahu.
·
Dua
Pendekatan Untuk Memperoleh Kebenaran
A. Pendekatan
Non Ilmiah
1.
Akal
Sehat
Menurut Conant
yang dikutip Kerlinger (1973, h.3)
akal sehat adalah serangkaian konsep dan bagan konseptual yang memuaskan untuk
penggunaan praktis bagi kemanusiaan.
2.
Prasangka
Pencapaian pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh
kepentingan orang yang melakukannya. Demikian menyebabkan akal sehat mudah
beralih menjadi prasangka.
3.
Pendekatan
Intuitif
Dengan intuisi orang memberikan penilaian tanpa
didahului sesuatu renungan. Pencapaian pengetahuan itu sukar dipercaya. Disini
tidak terdapat langkah-langkah yang sistematik dan terkendali.
4.
Penemuan
Kebetulan dan Coba-Coba
Penemuan secara kebetulan dan coba-coba diperoleh
tanpa rencana, tidak pasti dan pada umunya tidak efisien dan tidak terkontrol.
5.
Pendapat
Otoritas Ilmiah dan Pikiran Kritis
Pendapat otoritas ilmiah itu tidak selamanya benar,
pendapat mereka akan benar jika premise-premisenya benar.
B.
Pendekatan
Ilmiah
Dengan pendekatan ilmiah orang berusaha untuk
memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu pengetahuan benar yang kebenarannya terbuka
untuk diuji siapa saja yang menghendaki mengujinya.
·
Tugas-Tugas
Ilmu dan Penelitian
1. Tugas
Mencandra atau Mengadakan deskripsi
2. Tugas
Menerangkan
3. Tugas
Menyusun Teori
4. Tugas
Prediksi
5. Tugas
Pengendalian
METODE PENELITIAN
MOH. NAZIR, Ph.D
Ilmu Pengetahuan dan
Penelitian
A.
Ilmu
dan Proses Berpikir
Menurut Tan
(1954) berpendapat bahwa ilmu bukan saja merupakan suatu himpunan pengetahuan
yang sistematis, tetapi juga merupakan suatu metodologi.
B.
Apa
Yang Dimaksud Dengan Penelitian
Menurut Hillway
(1956) penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang
melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah,
sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
C.
Ilmu,
Penelitian dan Kebenaran
Menurut Almack (1930)
hubungan antara ilmu dan penelitian adalah seperti hasil dan proses. Penelitian
adalah proses dan hasilnya adalah ilmu.
Tetapi Whitney
(1960) berpendapat bahwa ilmu dan penelitian sama-sama proses, sehingga ilmu
dan penelitian proses yang sama. Hasil dari proses tersebut adalah kebenaran.
D.
Kebenaran
Non Ilmiah
1.
Penemuan
Kebenaran Secara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan tidak lain dari
takdir Allah
2.
Penemuan
Kebenaran Secara Akal Sehat
Serangkaian konsep atau bagan konseptual yang
memuaskan untuk digunakan secara praktis.
3.
Penemuan
Kebenaran Melalui Wahyu
Kebenaran yang didasarkan pada wahyu merupakan
kebenaran mutlak, jika wahyu datangnya dari Allah melalui Rasul dan Nabi.
4.
Penemuan
Kebenaran Secara Intuitif
Kebenaran yang diperoleh secara intuisi sukar dipercaya.
Karena tidak menggunakan langkah-langkah yang sistematis untuk memperolehnya.
5.
Penemuan
Kebenaran Secara Trial dan Error
Bekerja secara
trial dan error melakukan sesuatu
secara aktif dengan mengulang-ngulang pekerjaan tersebut berkali-kali dengan menukar-nukar cara dan
materi.
6.
Penemuan
Kebenaran Melalui Spekulasi
Cara menemukan kebenaran dengan cara spekulasi tidak
dianggap penemuan kebenaran secara ilmiah.
7. Penemuan Kebenaran Karena
Kewibawaan
Ada kalanya kebenaran karena kewibawaanseseorang
setelah diuji ternyata tidak benar sama sekali.
E.
Proposisi,
Dalil, Teori, dan Fakta
Proposisi
adalah pernyataan tentang sifat dari realita. Proposisi yang sudah mempunyai
jangkauan luas dan telah didukung oleh data empiris dinamakan dalil. Menurut Kerlinger (1973) teori adalah set
konsep atau construct yang
berhubungan satu dengan lainnya, suatu set dari proporsi yang mengandung suatu
pandangan sistematis dari fenomena. Fakta adalah pengamatan yang telah
diverifikasikan secara empiris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar